Kamis, 13 Oktober 2022




SELAMAT DATANG 
PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE 
RANTING GEMPOL - CABANG PASURUAN
PUSAT MADIUN

PANCA DASAR PSHT

Dalam PSHT kita tidak hanya belajar pencak silat atau beorganisasi tapi lebih dari itu maka dari kita mengenal adanya 5 dasar PSHT , meliputi :

1.Persaudaraan.

2.Olahraga
3.Beladiri
4.Kesenian.
5.Kerohanian / Ke – SH – an .

1.    Persaudaraan :
              Persaudaraan adalah suatu hubungan batin antara manusia dengan manusia yang sifatnya seperti saudara kandung  dan ini di tanamkhan sejak siswa mulai mengecap pelajaran PSHT. Dengan persaudaraan, manusia di akui dan di perlakukan sesuai dengan harkat martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya. Perlakuan ini tanpa membedakan hak dan kwajiban azasinya , kedudukan sosial ekonomi , keturunan , agama & kepercayaan , jenis kelamin dll . Yang mana Persaudaraan dalam PSHT bersifat kekal dan abadi.

2.    Olahraga :
                  Pengertian olahraga di sini adalah mengolah tubuh / raga dengan gerakan2 pencak silat    yang terdapat dalam PSHT. Adapun manfa’at bermain pencak silat :
    – Memperbaiki suasana hati.
    – Menumbuhkhan rasa percaya diri
    – Mengurangi stress
    – Menguatkhan otot tubuh .
    – Membantu proses metabolisme dalam tubuh.
    – Membina kekuatan , kecepatan , ketepatan dan keseimbangan .

3.    Beladiri :
                Dengan pencak silat yang di jiwai oleh pengenalan kepada sang pencipta dan diri pribadi              maka pencak silat berfungsi sebagai alat membela diri untuk mempertahankhan kehormatan. PSHT         tidak mengajarkhan beladiri asing , karena pencak silat yang berakar pada budaya asli Indonesia            tidak kalah mutunya dengan beladiri asing . Dengan demikian PSHT ikut mempertahankhan dan            mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia.

4.    Kesenian :
            Seni adalah keindahan , dimana kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan                     tunggal, ganda atau massal .

        Adapun tujuan seni dalam pencak silat :
        – Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhkhan kelenturan , keluwesan dan             keindahan gerakan yang di hubungkan dengan keserasian irama.
        – Sebagai latihan dalam pengembangan aspek keserasian dan keselarasan yang di harapkhan dapat         berpengaruh dalam sikap dan perilaku hidupnya.

5.    Kerohanin / Ke – SH – an :
            Di dalam PSHT , kerohanian sering di sebut dengan ke – SH- an . kerohanian merupakan                     sumber azasi Tuhan YME untuk mencapai Manusia yang berbudi luhur guna kesempurnaan hidup .         Adapun tujuan kerohanian dalam PSHT adalah unutk mendidik anggota PSHT yang berjiwa setia          hati agar di dalam menempuh kehidupan ini memperoleh kebahagian dan kesejahteraan lahir batin          dunia dan akhirat .
        Ajaran PSHT
            Lewat konsep pembelajaran yang terangkum dalam Panca Dasar tersebut PSHT berupaya                   membimbing warganya untuk memiliki lima watak dasar yaitu :

  1. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Pemberani dan tidak takut mati.
  3. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh mengalah, baru bertindak jikamenghadapi masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan.
  4. Sederhana.
  5. Mamayu Hayuning Bawana (berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman hati).

Melengkapi eksistensi sebagai organisasi cinta perdamaian, PSHT memformat warganya lewat beberapa butir filsafat perjuangan hidup, antara lain:

  1. Sepiro gedhining sengsoro yen tinompo amung dadi cobo(seberat apapun cobaan yang diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak terkira.)
  2. Sak apik-apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedhemitan (Sebaik-baiknya manusia jika memberikan pertolongan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tidak perlu diketahui orang lain).
  3. Aja waton ngomong ning ngomong kang ngango waton (jangan suka berbuat jelek pada sesama berbuatlah kebajikan pada sesama).
  4. Aja seneng gawe ala ing liyan, apa alane gawe senenge liyan (jangan suka mencelakakan orang lain, tidak ada jeleknya membuat senang orang lain).
  5. Aja sok rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa diri paling super, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain).
  6. Ngundhuh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngundhuh (segala darma pasti akan berbuah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri).